Blogroll

| Gabung dalam Komunitas Kami :  

Jam

Arsip Blog

About

Senin, 14 Maret 2011

Proses belajar aktif kesehatan reproduksi Remaja

Proses belajar aktif
kesehatan reproduksi Remaja


SEKAPUR SIRIH


Dari dulu sampai sekarang masih sering kita mendengar bahwa pembicaraan tentang
seks dan/atau seksualitas adalah pembicaraan yang tabu atau tidak pantas dan karena
itu tidak perlu dibicarakan.
Bila sikap orang tua & orang dewasa lainnya masih sama, maka jelas anak-anak dan remaja
tidak akan pernah mendapat pemahaman yang memadai tentang seks dan seksualitas,
padahal seks dan seksualitas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan
fisik dan emosi anak atau remaja. Mengapa mereka tidak boleh memperoleh informasi
yang baik dan benar mengeni seluk beluk tubuhnya sendiri dan mengenai berbagai
perubahan yang akan atau sudah terjadi pada tubuh maupun perasaannya ?
Masih banyak orang dewasa akan menjawab : “kelak, mereka toh akan tahu sendiri”.
Anggapan dasar pernyataan tersebut adalah bahwa anak dan remaja toh akan tahu seks
pada saat yang tepat yaitu dalam sebuah perkawinan.
Faktanya, sebelum mereka “tahu sendiri“ berbagai risiko dan bencana sudah mereka
hadapi bahkan alami. Faktanya - seperti dibuktikan oleh berbagai penelitian di berbagai
wilayah Indonesia - jumlah anak dan remaja yang sudah melakukan hubungan seks -
sebelum mereka memahami risiko hubungan seks - cukup tinggi dan terus meningkat.
Jumlah remaja yang tertular HIV/AIDS karena perilaku seksual yang tidak aman sangat
tinggi. Jumlah remaja yang mengalami kehamilan tak diharapkan dan diantaranya melakukan
aborsi dengan segala risikonya terus meningkat. Fakta tersebut serupa dengan penggunaan
narkoba : “sebelum mereka tahu sendiri“, banyak remaja sudah terjebak dalam penggunaan
narkoba, tertular HIV, bahkan meninggal karena overdosis.
Semua itu terjadi karena orang tua dan orang dewasa beranggapan “kelak mereka akan
tahu sendiri“ dan karena itu “terlambat“ mencegah risiko-risiko yang dihadapi remaja.
Sekarang kita tidak boleh terlambat lagi!! Orang dewasa wajib membekali anak dan
remaja dengan berbagai informasi dan sikap mental yang bisa melindungi mereka dari
bencana, termasuk kesehatan reproduksi dan seksualitasnya. Semoga manual ini menjawab
kebutuhan tersebut.

0 komentar: