Blogroll

| Gabung dalam Komunitas Kami :  

Jam

Arsip Blog

About

Senin, 14 Maret 2011

ORANGTUA SAHABAT REMAJA

Goresan ini ditujukan sebagai bahan bagi penyuluh untuk membekali
orang tua agar dapat berkomunikasi dengan orang tua anak remaja.
Agar dapat lebih siap terhadap pertanyaan-pertanyaan orang tua,
penyuluh perlu dibekali informasi-informasi yang penting mengenai
remaja serta cara menangani masalah-masalah remaja. Dengan
adanya buku ini, diharapkan penyuluh dapat menambah pengetahuan
dan wawasannya sebagai nara sumber bagi masyarakat, khususnya
bagi orang tua.
MENJADI SAHABAT REMAJA
Mengajak orang tua untuk menjadi sahabat bagi anak remajanya
adalah kegiatan yang menarik. Banyak orang tua mulai menyadari
bahwa salah satu cara yang ideal untuk membina hubungan dengan
anak adalah dengan menjadi sahabat. Bukan zamannya lagi remaja
mau menerima sikap otoriter orang tua. Masalah remaja seringkali
terjadi hanya karena orang tua tidak mampu membina hubungan yang
harmonis dengan anak remajanya.
Beberapa hal berikut ini diperlukan agar orang tua dapat menjadi
sahabat bagi remajanya:
♦ Bersikap lebih terbuka terhadap anak;
♦ Tidak terlalu menuntut;
♦ Suasana komunikasi yang santai sebagai dua orang sahabat
memungkinkan anak dapat bercerita mengenai apa saja tanpa
merasa takut;
♦ Memahami keadaan/permasalahan anak sehingga mampu
memberi bantuan yang tepat, sekaligus menghindarkan anak
mencari jawaban di tempat yang salah;

REMAJA, INTAN YANG BELUM TERASAH

Perlu diingatkan kepada orang tua bahwa anak remaja tetaplah anak
yang diasuh sejak masih bayi dan tumbuh menjadi anak, tetapi kini
mereka ingin orang tua memandang dengan cara yang berbeda. Sikap
orang tua yang
berkenan dengan
perasaan anak
remaja akan
mendekatkan
hubungan mereka
selayaknya sahabat.
Orang tua yang
bersahabat
membantu remaja
menemukan jati diri
dan kemampuan
terbaiknya, serta
membimbing mereka
mengembangkan
keahliannya. Remaja
akan menjadi intan
yang berkilau
dengan sentuhan
orang tuanya.
Apa yang perlu dipersiapkan orang tua saat anak
menginjak usia remaja?
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua saat anaknya
menginjak remaja:

♦ mempersiapkan diri dengan menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai tumbuh kembang remaja dengan
maksud agar dapat lebih memahami anak remajanya;
♦ terus bersikap penuh pengertian terhadap persoalan yang
dihadapi remaja.
Bagaimana orang tua mengetahui bahwa seorang anak
mulai memasuki masa remaja?
Seorang anak dikatakan mulai masuk masa remaja bila sudah terjadi
perubahan fisik yang merupakan akibat dari perkembangan fungsi
reproduksi. Anak perempuan mulai mendapat menstruasi, dan anak
laki-laki mulai ejakulasi. Masa remaja adalah masa transisi dari anak
menjadi orang dewasa.
Bantulah orang tua mengenali tingkah laku anak di
usia remaja
Ada beberapa cirri tingkah laku anak di usia remaja antara lain:
♦ mulai berperilaku tidak seperti biasanya (sebelumnya);
♦ Kemauan anak sukar ditebak;
♦ sering berubah-ubah pendirian;
♦ bahkan terkadang tingkah laku dan ucapannya saling
bertentangan.
Kondisi di anak sangat umum dihadapi oleh remaja. Ini penting
diketahui oleh orang tua sehingga mereka tidak beranggapan bahwa
anak mereka bermasalah atau tiba-tiba menjadi asing dimata mereka.
Justru menjadi kewajiban orang tua untuk membantu remaja agar
mereka dapat mengerti keadaan dirinya.

Mengapa terjadi perubahan perilaku di usia remaja?
Banyak orang tua yang mengajukan pertanyaan di atas. Untuk itu
penyuluh dapat memberikan penjelasan bahwa:
♦ Seorang remaja sedang dalam proses mencari jati diri. Remaja
senang coba-coba terhadap diri sendiri; terkadang mengubah
identitas dan penampilannya. Remaja sangat peduli pada apa
yang dipikirkan orang lain tentang diri mereka.
♦ Perilaku mereka berubah-ubah dari waktu ke waktu tergantung
apa yang sedang disukai dan siapa orang yang penting saat
itu.
♦ Termasuk dalam masa mencari jati diri ini, mereka juga selalu
ingin mencoba seberapa hebat kemampuan dan keahlian
mereka. Terkadang mereka pergi jauh tanpa tujuan pasti
hanya untuk mengetahui seberapa jauh ia dapat pergi,
seberapa banyak ia dapat mencapai keinginannya, atau
sekedar membuktikan seberapa mandiri dia.
Dari mana mereka mencari jawaban atas rasa ingintahunya?
Penting diketahui oleh orang tua bahwa jika mereka tidak dapat
menjadi sahabat bagi remajanya maka remaja biasa mencari jawaban
atas rasa ingin-tahunya dari teman-temannya, atau dengan melakukan
sendiri tanpa bantuan siapapun.
Seringkali remaja beranggapan bahwa orang tuanya belum tentu
mengerti mengapa ia begitu ingin tahu, sehingga ia malas bertanya
pada orang tuanya. Selain itu remaja beranggapan bahwa kalaupun
bertanya ia sudah dapat memperkirakan jawabannya: yaitu jawaban
yang tidak jelas dan tidak memberinya tambahan informasi seperti

yang ia inginkan. Bagi remaja pada umumnya, keluarga punya peran
lebih kecil dibandingkan peran teman sebayanya.
Tetapi bukan berarti keluarga tidak penting lagi bagi remaja. Justru,
kanyataannya keluarga-lah yang paling menentukan. Remaja yang
berhasil melalui tahap perkembangan ini dengan baik ternyata adalah
remaja yang memperoleh dukungan penuh dari keluarga. Banyak bukti
bahwa keluarga menentukan bagaimana remaja kelak menjadi orang
dewasa.
Oleh karena itulah sangat penting bagi orang tua untuk menjadi
sahabat bagi remaja mereka agar dapat membantu mereka melewati
masa-masa sulit dalam hidup mereka untuk kemudian menuju menjadi
orang dewasa yang mandiri dan berhasil.

PERKEMBANGAN SEKSUALITAS DI MASA REMAJA
Banyak orang tua yang tidak mampu menjelaskan berbagai perubahan
fisik dan psikologis yang terjadi pada anak mereka ketika menginjak
remaja. Padahal anak memerlukan bantuan orang tuanya untuk
mengerti tentang hal tersebut. Bagi remaja perempuan misalnya
mengapa tiba-tiba alat kemaluannya mengeluarkan darah?, atau
payudaranya membesar, atau temannya telah mendapatkan
menstruasi sedangkan dirinya belum?, atau kenapa seorang remaja
putri tiba-tiba tidak bersedia lagi diajak oleh orang tuanya pergi
bersama dan lebih memilih pergi dengan teman prianya?, dsb.
Banyak orang tua yang karena bingung, justru menjadi khawatir
dengan perkembangan seksualitas anak remaja mereka. Untuk itu
perlu untuk selalu mengingatkan orang tua untuk bersikap lebih santai
terhadap perkembangan seksualitas anak remajanya.
Bagaimana orang tua dapat mengetahui bahwa anak
remaja mereka sedang mengalami perkembangan
seksualitas?
Tanda bahwa sedang terjadi perkembangan seksual remaja adalah
remaja mulai menunjukkan ketertarikan pada lawan jenis atau orang
lain. Remaja merasa senang bila ada orang yang sangat disukai, dan
terkadang mereka sudah mulai mengenal perasaan terhadap apa yang
Jelaskan bahwa sebenarnya masa remaja juga dapat dilihat sebagai
suatu proses alamiah yang indah dalam kehidupan anaknya. Masa
remaja dapat dilalui dengan baik dengan bantuan orang tuanya dalam
bentuk sikap bersahabat orang tua ditambah pemahaman akan
perkembangan seksualitas.

disebut pacar dan apa yang disebut teman biasa.
Tetapi remaja juga sering menunjukkan tanda perkembangan
seksualitas dengan cara yang salah seperti merokok, minum obat
terlarang, dan bahkan juga melakukan hubungan seksual. Sebenarnya
banyak di antara mereka melakukan hal itu hanya untuk menunjukkan
bahwa fungsi seksualnya sudah berkembang. Ia merasa bangga dan
ingin tahu sampai seberapa jauh kehebatannya.
Kapan puncak dari perkembangan seksualitas remaja?
Bila awal masa remaja ditandai dengan mencari jati diri, maka puncak
perkembangan seksual remaja adalah bila remaja sudah merasa
nyaman terhadap siapa dirinya. Ia tidak lagi coba-coba akan
identitasnya dan merasa bebas mengekspresikan diri apa adanya. Bila
ini terjadi berarti mereka telah berhasil melalui masa remaja menjadi
dewasa muda.

MEMBANTU ORANG TUA UNTUK MENGENALI
BERBAGAI PERUBAHAN PADA REMAJA
Masa remaja ditandai dengan beberapa perubahan, misalnya
perubahan fisik, emosi dan tingkah laku. Penyuluh perlu menekankan
bahwa penting bagi orang tua untuk mengamati perubahan ini.
1. PERUBAHAN FISIK
Kapan tepatnya mulai terjadi perubahan fisik?
Perubahan fisik umumnya terjadi pada usia 9 sampai 12 tahun,
namun perlu ditekankan bahwa ada perbedaan pada setiap anak.
Terkadang ada anak yang merasa tidak senang karena terlambat
dibandingkan teman-temannya. Awal perubahan anak laki-laki
dan perempuan juga berbeda. Biasanya anak perempuan matang
lebih dulu sehingga anak laki-laki merasa terganggu karena anak
perempuan menjadi lebih tinggi dari mereka. Di antara anak
perempuan, anak yang perkembangan fisiknya lebih awal juga
sering merasa “berbeda” di antara teman-teman sekelasnya.
Perubahan fisik apa yang biasanya terjadi pada anak
laki-laki?
Ada beberapa perubahan fisik yang biasa terjadi pada anak lakilaki
yang menandai bahwa anak masuk ke masa pubertas, antara
lain:
♦ bertambah besarnya ‘penis’ (batang kemaluan) dan buah
zakar pada sekitar umur 11 atau 12 tahun
♦ tumbuh bulu di perut bagian bawah, diikuti dengan
pertumbuhan rambut di ketiak, dan akhirnya di wajah.
Perubahan suara yang biasanya terjadi pada umur 14 atau
15 tahun
♦ Perubahan proporsi tubuh dimana bahu melebar tetapi
panggul tidak.
♦ inggi dan berat badan bertambah dengan pesat pada
kebanyakan anak laki-laki umur 12-15 tahun.
Apa perubahan fisik pada anak perempuan?
Perubahan fisik anak perempuan antara lain meliputi:
♦ Pertumbuhan fisik (berat dan tinggi badan) yang sangat
cepat pada usia antara 9 sampai 12 tahun. Namun setelah
12 tahun, pertumbuhan tinggi dan berat badan mulai lambat.
Menjelang umur 15 atau 16 tahun sudah tidak ada
penambahan tinggi badan lagi.
♦ Tanda-tanda seksualitas sekunder pada kebanyakan anak

perempuan mulai tampak pada umur 9 – 12 tahun. Pinggul
membentuk dan panggul melebar, buah dada membesar
dan rambut di bagian bawah perut dan di ketiak tumbuh.
Perubahan-perubahan itu biasanya (tidak selalu) terjadi
mengikuti urutan itu.
♦ Suara anak perempuan menjadi lebih ‘kaya’ dan ‘penuh’,
tetapi tidak begitu mencolok seperti pada laki-laki;
♦ Menstruasi pertama biasanya terjadi setelah buah dada telah
mulai membesar dan telah tumbuh bulu di sekitar alat vital.
Perlu dingatkan bahwa awal munculnya tanda-tanda seksualitas
sekunder bisa berbeda-beda dari individu ke individu, namun
biasanya yang tumbuh lebih awal, menstruasi juga terjadi lebih
dahulu.

Bagaimana remaja menerima perubahan fisik?
Akibat adanya pertumbuhan fisik, proporsi tubuh remaja juga
berubah, sehingga sering membuat remaja merasa canggung
dengan tubuhnya sendiri. Tetapi perubahan yang paling
dicemaskan adalah munculnya jerawat.
Baik remaja laki-laki maupun perempuan sangat peduli terhadap
perubahan-perubahan dalam tubuhnya. Mereka membandingbandingkannya
dengan teman-teman untuk melihat apakah
dirinya normal atau tidak. Untuk penampilannya, mereka butuh
pendapat orang lain, terutama pendapat orang tua. Kalau berbeda
dengan teman-temannya, mereka ingin orang tuanya memberi
keyakinan bahwa perbedaan itu tidak apa-apa; jadi bukan karena
ada sesuatu yang salah pada diri mereka.
Dalam kondisi inilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
berkomunikasi secara terbuka dengan anak dan menjelaskan
bahwa sesungguhnya kesemuanya itu adalah suatu proses
alamiah yang normal dan membantu anak agar mereka dapat
menerima keadaan diri mereka seperti apa adanya.
2. PERUBAHAN EMOSI DAN TINGKAH LAKU
Perubahan emosi di masa remaja sangat besar. Hal ini dapat
dimengerti karena emosi mereka kini adalah perubahan dari
emosi anak-anak tetapi kini pengetahuan dan wawasan mereka
sudah lebih luas. Jadi kadang-kadang muncul “pertentanganpertentangan”
dalam diri remaja.
Masalah yang tadinya sudah tidak dipedulikan lagi, kini dipikirkan
lagi dengan cara yang berbeda sehingga mereka menjadi
gundah. Remaja mengekspresikan perubahan emosi ini dalam
banyak cara yang unik seperti “menggantung perasaan” (merasa
tidak nyaman tetapi tidak segera berbuat sesuai atau mengambil

keputusan), meledak-ledak (marah tak karuan, senang sampai
loncat-loncat), menarik diri (menutup diri, tidak ingin bertemu
dengan siapa-siapa), menolak bicara (diam walaupun punya
pendapat dan pikiran sendiri).
Bagaimana akibat perubahan emosi pada tingkah
lakunya?
Pada satu saat remaja tampak manja dan bersahabat, saat
berikutnya tampak “sengit” dan “cuek”. Tingkah laku yang tidak
konsisten dari waktu ke waktu ini menujukkan bahwa mereka
masih berada dalam suatu proses yang belum selesai menuju
kedewasaan.
Remaja itu anak atau orang dewasa?
Remaja sering bingung pada orang-orang di sekitarnya. Suatu
saat ia dikatakan terlalu muda untuk pergi ke pesta hingga tengah
malam. Di lain waktu ia dianggap sudah cukup dewasa untuk
mengetahui kewajibannya sebagai murid sekolah. Jadi ia terlalu
muda atau sudah cukup dewasa?

Dalam hal ini penyuluh mungkin perlu mengingatkan orang tua
agar menyadari apa yang dituntut dari anak remajanya, serta
mencari tahu bagaimana reaksi anak remajanya atas tuntutantuntutan
orang tua. Orang tua perlu memberi pengertian bahwa
pada masa remaja, mereka memang seringkali sudah dapat diberi
tanggung jawab terutama yang berkaitan dengan kemandiriannya,
tetapi dianggap belum cukup pengalaman untuk hal yang lebih
rumit sehingga perlu bimbingan orang tua.
Bagaimana remaja mengekspresikan emosinya?
Remaja tidak selalu dapat mengekspresikan emosinya.
Sebenarnya, remaja, seperti halnya ketika mereka masih kecil

tetap perlu perhatian. Tetapi kini tidak lagi menunjukkannya
secara terbuka dan spontan. Akibatnya ekspresi emosi dan
tingkah lakunya “tidak wajar” di mata orang tuanya. Mereka
disalahkan, dianggap aneh atau dianggap tidak baik. Padahal
semua “ketidak wajaran” itu hanyalah keinginan remaja untuk
diperhatikan orang tuanya.
Sampai kapan “keanehan” tingkah laku ini terjadi?
Pada umumnya itu akan berakhir sampai masa remaja berakhir
(kira-kira usia 18-19 tahun). Pada anak yang sukar diatur, mereka
bisa terus menerus bertentangan dengan orang tua. Ini karena
harapan mereka berbeda dengan harapan orang tua mereka.
Sedangkan harapan dan keingingan mereka sendiri juga terus
berubah dan mengakibatkan gejolak emosi.
Pada kasus yang parah, remaja membutuhkan penanganan yang
khusus dan tepat, tidak hanya dari orang tuanya tetapi juga
bantuan orang lain. Bisa dengan mengikuti kursus, bimbingan
karir dari profesional atau konseling dengan “orang yang dituakan,
dipercaya, dianggap peduli dan bersikap netral” seperti
PakDe/BuDe/Uwak, Uztad/Romo, guru sekolah, Pak RT/RW, Pak
Lurah dan lain sebagainya.

PERAN ORANG TUA DALAM MASA TUMBUH
KEMBANG REMAJA
Orang tua penting untuk disadarkan bahwa mereka sangat berperan
dalam membantu anak remaja mereka melewati masa remajanya
dengan baik. Penting juga untuk disadarkan kepada orang tua bahwa
berbagai perubahan/gejolak yang dialami oleh anak remaja mereka
adalah sesuatu yang alamiah dan tidak terhindarkan. Anak remaja
dalam kebingungan menghadapi hal itu dan justru mereka sangat
mengharapkan bantuan orang tua, namun mereka sulit
mengungkapkannya. Oleh karena itu orang tualah yang harus secara
arif dan bijaksana mendekatkan diri kepada anak remaja untuk menjadi
sahabat bagi remaja mereka.
Mengapa orang tua dibutuhkan anak remajanya?
♦ Karena hanya
dengan melibatkan
orang tua, masalah
remaja dapat
diselesaikan
dengan baik dan
tuntas.
♦ Remaja seringkali
berpikir bahwa
masalahnya tidak
akan dimengerti
orang tua dan
bersifat sangat
pribadi.
♦ Dalam
kenyataannya remaja belum mampu benar memecahkan
masalahnya tanpa bimbingan orang tuanya.
♦ Remaja yang tidak mengkomunikasikan masalah dengan
orang tuanya akan terbelit masalah berkepanjangan, dan akan
meninggalkan luka yang terbawa hingga dewasa, yang kelak
hanya akan menyebabkan masalah lain yang lebih rumit di
masa dewasa.
Jadi, apa peran orang tua bagi dalam mengembangkan
kemampuan mengatasi masalah?
Ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam
membantu anak remaja mereka antara lain:
♦ Memberikan pemikiran dan pertimbangan (bukan memutuskan
apalagi menuntut) kepada remaja tentang
alternatifpenyelesaian masalah yang dihadapi;
♦ Menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik melalui diskusi dan
komunikasi dua arah;
♦ Membantu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri
remaja memalui pemberian kesempatan kepada mereka untuk
memutuskan sendiri penyelesaian masalah yang dihadapi
berdasarkan alternatif yang diberikan oleh orang tua;
♦ Meningkatkan kepercayaan diri pada remaja dengan memberi
kesempatan kepada mereka untuk memutuskan sendiri
penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Jika mereka
berhasil memutuskan permasalahan tersebut dengan baik
maka orang tua perlu memberikan “penghargaan” (tidak harus
dalam bentuk materi) sebaliknya jika ternyata keputusan yang
diambil oleh remaja masih salah maka dilakukan diskusi agar
hal tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Jadi orang tua berperan dalam mengembangkan kemampuan anak
untuk menjadi anak yang berguna tidak hanya bagi dirinya sendiri
tetapi juga untuk lingkungannya.
Bagaimana orang tua menanamkan nilai-nilai baikburuk?
Remaja bertingkahlaku berdasarkan apa yang dipelajarinya dari
lingkungan. Dalam hal ini karena keluarga adalah lingkungan yang
terdekat bagi remaja maka remaja dalam mengambil keputusan, apa
yang boleh dan apa yang tidak, mana yang baik dan mana yang salah
sangat tergantung dari pengamatan mereka tentang apa yang terjadi
dalam keluarga. Oleh sebab itu pandangan, sikap, dan tingkah laku
orangtua sangat penting bagi pembentukan tingkah laku mereka di
masa yang akan datang.
Remaja yang tumbuh dengan orang tua yang tidak dapat memberi
contoh yang jelas, tidak dapat mananamkan nilai-nilai dan standar
yang jelas cenderung akan menjadi orang dewasa yang tidak
“matang”.
Setiap kali remaja dihadapkan pada pilihan ia merasa kebingungan
karena tidak tahu apa yang benar dan salah, karena itu ia sering salah
memilih dan mendapatkan reaksi negatif baik dari orang tua maupun
dari masyarakat. Akibatnya remaja terus menerus kebingungan
berinteraksi dengan masyarakat. Sepanjang hidupnya ia akan terus
mengalami perubahan nilai dan standar. Dengan demikian sukar
baginya untuk merasa bebas memilih.
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN SEKSUALITAS
SECARA UMUM
Setelah memahami perubahan fisik, emosi dan tingkah laku, orang tua
perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pertumbuhan seksualitas. Hal ini sangat penting karena orang
tua biasanya tidak siap membicarakan masalah sekitar seksual dengan
remaja mereka padahal hal tersebut penting sekali.
Mengapa orang tua perlu mengetahui hal-hal itu?
Agar remaja memperoleh informasi yang memadai dan akurat. Mudah
sekali bagi remaja untuk mencari informasi dari sumber lain, tetapi
apakah informasi itu tidak menyesatkan? Agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan, perlu selayaknya orang tua dibekali dengan
pengetahuan ini.

0 komentar: